Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penularan Virus Corona
Pada
hari Rabu tanggal 11 Maret 2020 pukul 14.00 Wita bertempat di aula kantor Kejaksaan Negeri Tana Toraja
dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Penularan Virus Corona yang dihadiri oleh :
§ Kepala Kejaksaan
Negeri Tana Toraja (Jefri P. Makapedua S.H., M.H.);
§ Kepala
Dinas Budaya dan Pariwisata Toraja Utara (Yorry R. Lesawengen AP);§ Kepala
DP3AP2KB (Boyke Patandianan, MSi);§ Kepala
Kesbangpol Toraja Utara (D.T. Rantetasak, SPd., MPd);§ DPML
Toraja Utara;§ RSUD
Lakipadada (dr. Farma Lelepadang);§ RS
Elim Rantepao (dr. Filemon Suryawan Handjaja, Sp.P);§ Tim
Sosialisasi Virus Corona dari RSUD Lakipadada Tana Toraja;§ Para
pegawai dan staf Kejari Tana Toraja dan Cabjari Tana Toraja di Rantepao;§ Ketua
dan anggota IAD Tana Toraja;§ Unsur
media;
Pemateri
pada Sosialisasi tesebut
adalah para Dokter dan tenaga medis dari Dinas Kesehatan Toraja Utara dan RSUD
Tana Toraja yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam penanganan virus Corona.
Dalam
sambutannya Kepala Kejaksaan Negeri Tana Toraja menyampaikan bahwa dengan
semakin bertambahnya pasien yang terjangkit virus Corona di Indonesia dan lebih
khusus Tana Toraja yang merupakan salah satu tujuan wisata, maka perlu
dilakukan sosialisasi untuk pencegahan dan penanggulangan penularan Virus
Corona tersebut.
Bahwa
adapun materi yang dibawakan oleh dr. Filemon Suryawan Handjaja, Sp.P beserta
tim Sosialisasi Virus Corona dari RSUD Lakipadada Tana Toraja yaitu:
A. Riwayat:
o
Pertama kali dilaporkan di Wuhan, Tiongkok tanggal 31
Desember 2019
o
Coronavirus dapat menyebabkan penyakit pada:
a.
Saluran napas: Flu (demam 38oC) hingga
pneumonia
b.
Saluran pencernaan : Biasanya gejala ringan
o
Penyakit berat akibat coronavirus: SARS-CoV (Tiongkok
2003), MERS-CoV (Arab Saudi 2012), COVID-19 akibat SARS-CoV2
B. Sumber
Penularan Corona Virus:
§ SARS-CoV:
musang
§ MERS-CoV:
unta
§ SARS-CoV2:
belum diketahui, curiga dari pasar hewan hidup di Wuhan, Tiongkok
§ Cara
penularan: penderita COVID-19 batuk/bersin, droplet ke benda sekitar, disentuh
oleh orang lain, lalu menyentuh mata/hidung/mulut à terinfeksi ATAU menghirup droplet
C. SARS
– COV2
· Dapat
bertahan hingga beberapa jam di permukaan benda bergantung pada jenis
permukaan, suhu dan kelembaban lingkungan
· Dapat
dibunuh dengan disinfektan sederhana, biasakan mencuci tangan dengan airsabun
atau alkohol
D. Kondisi
terakhir per 10 Maret 2020 (09.00 WIB):
o
Total kasus per 9 Maret 2020 = 109.577 kasus, 80.904
kasus (73,8%) dari Tiongkok
o
Total kematian 3.809 kasus (CFR 3,5%)
o
Di Indonesia, dari 694 orang yang diperiksa, 19
positif COVID19, 27 masih dalam proses pemeriksaan, sisanya negatif
o
Berita semalam sudah total 27 kasus konfirmasi,
beberapa pasien COVID-19 sudah ada yang negatif hasil pemeriksaannya dan
isolasi diri di rumah
E. Gejala:
§ Ringan:
hidung tersumbat, nyeri tenggorokan, batuk dan demam (38oC)
§ Berat:
pneumonia, sulit bernapas
§ Dapat
menyebabkan kematian
§ Kelompok
yang rentan sakit berat bila terkena COVID-19: usia tua dan dengan penyakit
komorbid (DM, penyakit jantung)
F. Pencegahan:
·
Rajin mencuci tangan
·
Gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk
imunitas tubuh
·
Jaga jarak aman (1 meter) dengan orang yang
batuk/bersin
·
Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
·
Hindari bepergian ke daerah terjangkit atau bila
sedang sakit
·
Etika batuk dan bersin, hindari meludah di tempat umum
·
Olah daging mentah dengan hati-hati
·
Hindari memakan daging hewan yang sakit/ mati karena
sakit
·
Bila ada gejala, segera berobat dan gunakan masker
bila sedang sakit
Setelah pemaparan materi dilakukan simulasi cara mencuci tangan dan cara batuk
yang baik dan benar guna mencegah penyebaran virus;
Bahwa
acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan dalam hal ini Kepala Kejaksaan
Negeri Tana Toraja memberikan pertanyaan pertama yaitu seperti apa penanganan
yang dilakukan pada pasien yang terkena Covid-19
dan apakah sudah ada obatnya. Dijawab oleh dokter Filemon bahwa sampai saat ini
obat dari covid-19 masih dalam
penelitian dan masih dalam pengobatan gejala saja. Pertanyaan yang kedua dijawab
oleh dokter Patricia dimana bapak Yorry R. Lesawengen AP selaku Kepala Dinas
Budaya dan Pariwisata bertanya mengenai bagaimana pencegahan yang dilakukan
dalam penerimaan wisatawan asing yang masuk ke Tana Toraja, dokter lalu
menjelaskan bahwa cara sedehana yang bisa dilakukan yaitu wisatawan tersebut
diberikan kartu kuning dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dimana juga harus
melaporkan jika mengalami demam selama berwisata. Pertanyaan ketiga datang dari
saudari Aisah dimana ia bertanya apakah Covid-19
memang mematikan atau ada faktor lain yang menyebabkan pasien meninggal,
dijawab oleh dokter bahwa pada pasien yang meninggal ada penyakit penyerta yang
memperparah virus ini misalnya pada pasien usia lanjut yang menderita penyakit
paru-paru, diabetes, ataupun kelainan jantung yang paling memiliki resiko
tinggi kematian pada pasien Covid-19.
dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penularan virus corona diharapkan dapat mengurangi dan mencegah semakin
meluasnya penyebaran virus Corona di Indonesia lebih khusus Tana Toraja.
para Dokter dan Tim Sosialisasi Virus Corona dari Dinas Kesehatan Toraja Utara
dan RSUD Lakipadada Tana Toraja memberikan apresiasi yang sangat besar kepada
Kejaksaan Negeri Tana Toraja yang telah mengadakan kegiatan Sosialisasi
Pencegahan dan
Penanggulangan Penularan Virus Corona
ini. kegiatan Sosialisasi
Pencegahan dan Penanggulangan
Penularan Virus Corona berakhir pada
pukul 16.00 Wita serta
berlangsung dalam keadaan baik dan lancar.
Berikut link video rangkuman kegiatan tersebut:
0 komentar:
Posting Komentar